Dewan Nazhir

Masjid Raya Bandung

Read More
Masjid Raya Bandung

Berdiri diatas tanah wakaf 


Sebagai Nazhir wakaf di Masjid Raya Bandung, tugaskami adalah  adalah memelihara amanat wakaf umat  dan mengelolanya dengan cermat.

Read More

Kenapa Jauh Lebih Untung Berwakaf ?

Amal Jariyah

Memberikan pahala yang terus mengalir kepada wakif (pemberi wakaf) meskipun telah meninggal
Menjadi investasi akhirat yang berkelanjutan

Mulia Sosial

Mengembangkan ​fasilitas ibadah masyarakat akan m​embangun masyarakat yang lebih baik di kemudian hari

Fungsi Ekonomi

Harta yang tersisa menjadi lebih berkah, pintu rezeki terbuka lebih luas , terlindung dari musibah dan kerugian finansial

Masjid Raya Bandung: Pusat Spiritual yang Menggerakkan Roda Ekonomi Kota Kembang

Masjid Raya Bandung tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah dan pusat kegiatan keagamaan, tetapi juga telah berkembang menjadi salah satu motor penggerak ekonomi Kota Bandung. Keberadaan masjid megah ini memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian lokal, khususnya bagi masyarakat sekitar yang merasakan manfaat langsung dari aktivitas yang terpusat di kawasan tersebut.

Magnet Wisata Religi dan Ekonomi

Sebagai salah satu masjid terbesar di Jawa Barat, Masjid Raya Bandung menarik ribuan pengunjung setiap harinya. Jamaah yang datang tidak hanya dari Bandung dan sekitarnya, tetapi juga dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan mancanegara. Arus kunjungan yang konsisten ini menciptakan peluang ekonomi yang luar biasa bagi masyarakat lokal.

Dasar Hukum

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf

Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004

Peraturan BWI Nomor 1 Tahun 202

Tugas Nazhir sangat penting.

Pemeliharaan Wakaf

Komitmen kami sebagai Nazhir adalah untuk senantiasa menjalankan tugas dengan penuh dedikasi, menjaga keberlangsungan harta wakaf, serta memastikan bahwa tujuan wakaf tercapai dengan baik dan berkelanjutan. Hubungi kami untuk info lebih lanjut

Berwakaf bersama kami